FPMI Jateng dan Kanwil Kemenag Jateng Gelar Seminar Nasional Hari Disabilitas Internasional
Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional Forum Pendidik Madrasah Inklusi (FPMI) bersama Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah mengelar Seminar Nasional dengan tema Pendidikan Tanpa Diskriminasi Setara Untuk Semua bertempat di Aula Lat 3 Kantor Wilayah Kemenag Jateng (14/12).
Dalam pelaksanaannya, acara ini dihadiri oleh Kakanwil Kemenag Jateng H. Mustain Ahmad, Staf Presiden Bidang Kajian dan Pengelolaan POLHUKAM dan HAM Strategis Sunarman Sukamto, Sekretaris Pokja Pendis Inklusi Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI Siti Sakdiyah, Dewan Pakar FPMI Jateng Lani Setiadi, Ketua FPMI Pusat Supriyono, dan Ketua FPMI Jateng Sri Ayu Sipah.
Di acara yang digelar secara blended, Ketua FPMI Jateng Sri Ayu Sipah dalam sambutannya mengucapkan banyak terima kasih kepada Kakanwil Kemenag Jawa Tengah atas dukungannya sehingga acara ini dapat terselenggara dengan baik.
Ia juga menyatakan momen Hari Disabilitas Internasional dapat membangun kesadaran bersama untuk memberikan perhatian kepada para disabilitas. Selain itu, Sri Ayu Sipah juga berharap Jawa Tengah dapat menjadi icon dalam kemajuan madrasah inklusif di Indonesia.
Di lain kesempatan Kakanwil Kemenag Jateng H. Mustain Ahmad menyampaikan bahwa tidak ada prodak gagal dari ciptaan Tuhan. Jika ada, ini pemikiran keliru dan sesat. Kadang kita belum bisa menerima perbedaan yang ada. Kalau kita merendahkan sesuatu yang berbeda, jangan jangan kita sedang menyepelekan Tuhan.
Melalui zoom meeting Staf Presiden Bidang Kajian dan Pengelolaan POLHUKAM dan HAM Strategis Sunarman Sukamto menyampaikan Konsep pendidikan inklusi sebetulnya secara praktek sudah terjadi hanya saat itu masih berjalan madrasah per madrasah. Selain itu, menambahkan bahwa jika madrasah-madrasah makin banyak yang inklusif tentu ketimpangan akan sangat berkurang.
Sementara itu, Dewan Pakar FPMI Lani Setiadi menyampaikan beberapa cara dalam memulai pendidikan inklusi diantaranya adalah studi banding, modifikasi, ambil langkah pertama, memulai langkah sekecil apapun, mengikuti berbagai pelatihan dan berjejaring.
Sebagai pembicara terakhir, Sekretaris Pokja Pendis Inklusif Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI Siti Sakdiyah menyampaikan kementerian agama sudah menerima anak-anak disabilitas. Mari kita sipakan di semua jenjang dari mulai RA, MI, MTs dan MA.
“Ke depan kita juga akan akan mendesain vokasi untuk inklusi madrasah. Agar selesai dari madarasah mereka dapat mempunyai keahlian yang digunakan untuk bekerja dan berkarya.” Tutur Ibu Sakdiyah yang akrab disapa Bu Acca.