Berita

Futbolnet dan Madrasah Games Junjung Empat Nilai Luhur

Implementasi penyelenggaraan pendidikan inklusif di madrasah bukanlah sekedar bualan semata. Komitmen FPMI Aceh dalam memberikan layanan terbaik bagi peserta didiknya tanpa kecuali, layak mendapatkan acungan jempol. Tak perlu diragukan lagi, komitmen dalam memberikan mutu layanan terbaiknya selalu diiringi dengan inovasi-inovasi yang sangat bermanfaat.

Keberagaman kebutuhan pendidikan di madrasah perlu untuk diakomodir. Menghadirkan lingkungan belajar yang inklusif dan merangkul semua peserta didik tanpa memandang perbedaan adalah satu hal nyata yang diwujudkan FPMI Aceh.

Futbolnet dan Madrasah Game adalah salah satu wujud nyata untuk dapat mengakomodir keberagaman yang ada di madrasah. Ketua FPMI Aceh, Hj. Ummiyani  bersama dengan MIN 1 Banda Aceh dan MIN 9 Banda Aceh yang tergabung dalam KKG Inklusif, melaksanakan kegiatan Fubolnet dan madrasah games yang dilaksanakan di MIN 1 Banda Aceh pada Senin, (14/08/23).

“Futbolnet dan madrasah games dapat melibatkan semua peserta didik tanpa kecuali. Sosialisasi dan diskusi selama kegiatan aktif dilakukan oleh semua peserta didik,”ujar Ummiyani,

Hj. Ummiyani pun menginformasikan bahwa kegiatan refleksi mendorong peserta didik untuk dapat menyampaikan pendapat secara terbuka dan bertanggung jawab. Diskusi dan proses latihan harus terukur dan sesuai dengan tujuan pemahaman nilai dari madrasah games. “Seperti yang kita saksikan sejauh ini, sport atau olahraga itu baik sebagai kegiatan menyenangkan dan kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan Futbolnet madrasah games ini melatih peserta didik menghargai hasil kesepakatan bersama ketika mau memulai sebuah permainan dengan stategi yang telah disepakat. Diawali dengan introduction ,warn up, learning activity ,learning activity reflection  dan saat pertandingan. Kegiatan pertandingan disesuaikan dengan kebutuhan siswa dalam kelas. Peraturan, pertandingan, dan penilaian berdasarkan musyawarah yang dilakukan peserta didik dipandu oleh guru,” lanjutnya.

Kegiatan Futbolnet dan madrasah games dilakukan dengan tahapan-tahapan presentasi dengan duduk melingkar (guru memperkenalkan nilai-nilai yang akan diajarkan), kegiatan pemanasan (menumbuhkan rasa kepercayaan diri pada siswa), dilanjutkan dengan kegiatan pembelajaran yang  sesuai dengan topik materi sesuai dengan nilai-nilai yang akan dimunculkan, pendinginan, dan diakhiri dengan penutup.

Dalam kegiatan penutup, aktivitas evaluasi dari pembelajaran yang baru saja dilakukan mutlak diperlukan. Selain itu evaluasi juga dilakukan untuk melihat capaian hasil dari kegiatan yang telah dilaksanakan. Diharapkan nilai-niali yang dikembangkan dapat diterapkan di lingkungan bermain maupun di lingkungan masyarakat yang lebih luas.

Selaku Ketua FPMI Aceh, Hj. Ummiyani pun berharap agar FutbolNet  dan madrasah games hendaknya ada dalam kurikulum agar guru lebih terarah dalam pelaksanaannya. Ia pun menjelaskan ada empat nilai luhur yang dikembangkan dari kegiatan Futbolnet dan Madrasah Games, dan menyampaikan harapannya terkait giat tersebut.

“Selain humility, ambition positive, respect, dan kerja sama, Futbotnet dan madrasah games juga mempunyai empat nilai luhur yang diterapkan dalam kegiatan ini, antara lain moderat, seimbang, adil, toleransi. Semoga giat Futbolnet dan Madrasah Games yang dilaksanakan oleh  FPMI Aceh dan KKG Inklusif ini senantiasa dapat membawa dampak positif dalam dunia pendidikan di Aceh pada khususnya,dan juga dapat menginspirasi giat inklusif di seluruh negeri pada umumnya dalam mewujudkan pendidikan tanpa diskriminasi, setara untuk semua.” pungkasnya.

Leave A Comment

Your Comment
All comments are held for moderation.