Temu Terap Praktik Baik Pendidikan Inklusif ke MIN 9 Kota Banda Aceh

Banda Aceh – Melengkapi kegiatan pelatihan pendidikan Madrasah Inklusif Angkatan I di Aceh yg diselenggarakan oleh Kementerian Agama melalui Proyek Madrasah Reform peserta melakukan observasi dan kunjungan ke MIN 9 Kota Banda Aceh pada Jum’at (28/10/22). Madrasah yang terletak di Jl Syarif Thayib Kota Banda Aceh ini memiliki 16 siswa berkebutuhan khusus dari 672 jumlah siswa.

Profil MIN 9 Kota Banda Aceh disampaikan oleh Kepala Madrasah, Ummiyani, “tidak ada hal atau keterbatasan yang menghalangi anak-anak untuk mengenal Allah”, “kami berjuang dengan hati, kami berjuang di madrasah ini dari 0 sampai saat ini sebagaimana yang anda lihat” lanjutnya.

Peserta dibagi menjadi 4 kelompok dalam melakukan observasi, kelompok kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan, waktu 1 jam dimanfaatkan oleh para peserta untuk mengobservasi dengan melihat aktivitas pembelajaran di madrasah, dan didampingi oleh guru-guru di MIN 9 Kota Banda Aceh.

Kegiatan observasi ini dihadiri oleh Koordinator Komponen 3 Kanwil Kemenag provinsi Aceh, Mariani, “sukses itu kita menikmati apa yang kita lakukan, jangan dengarkan apa kata orang, ikuti apa kata hati, terapkan pendidikan inklusif di madrasah masing-masing” ujarnya. Kepala Kantor Kemenag Kota Banda Aceh, Abrar Zym, juga turut memberikan motivasi untuk para peserta, “gaungkan kebaikan dan kehebatan kita, sehingga kita raih kebaikan dan kehebatan tersebut”.

Ketua FPMI Pusat, Supriyono, memberikan cendera mata kepada MIN 9 Kota Banda Aceh “semoga MIN 9 Kota Banda Aceh menjadi inspirasi bagi seluruh madrasah dalam melayani peserta didik berkebutuhan khusus di Aceh” sambutnya.

Diakhir kegiatan kehadiran Sekretaris Pokja Pendis Inklusif dan Kasubdit PMDT Direktorat PD Pontren Ditjen Pendis, Siti Sakdiyah dan Kasubdit PAI SD Direktorat PAI Ditjen Pendis, Imam Bukhori. Sekretaris Pokja Pendis Inklusif memberikan motivasi kepada peserta pelatihan dan guru-guru MIN 9 Kota Banda Aceh, “terus berjuang, terus bergerak untuk kemajuan madrasah inklusif, gass poll” ujarnya. (aby arfan)